Senin, 16 Juni 2008

VACATION (6): BIAR BANYAK YANG GAK MINAT JADI MILITER, TAPI KOK AMAN-AMAN AJA YA NEGARANYA?

Bukan rahasia lagi kalo misalnya di negara tersebut banyak yang gak minat jadi militer.. makanya ada peraturan wajib militer (saya sering ngliat anak-anak muda sekitar SMP or SMA gitu yang pake baju loreng-loreng ijo naek bus or subway di negara itu). Dari informasi yang saya dapatkan dari salah seorang penumpang bus yang saya ajak omong, personil militer di negara itu emang kurang. Dia bertanya, kalo di Indonesia bagaimana, waduh dengan bangganya saya ngomong, ”To enter the military department in my country, is like to enter the Harvard University in America perhaps!” Rasain lu! Lu kira cuman negara lo doang yang OK?!!

Tapi pas dibales, ”So, if you have so many military personnel in your country, why did my relatives (dia punya sodara yang tinggal di Surabaya) say to me that the security condition in Indonesia is unpleasant? Like rebellion, anarchies, murdering, robbing, stealing, pick pocketing?” Gantian saya yang bengong, dan langsung mengalihkan pembicaraan kepada topik laen dong.. he..he..

Saya pun jadi penasaran, hampir setiap hari saya coba baca di koran-koran yang ada di negara itu. Emang sih, jarang-jarang ada berita pembantaian, pencurian, ato kriminal-kriminal seperti yang ada di Jakarta. Tadinya saya sempet curiga, apakah ini jangan-jangan juga ’suara paksa’ dari pemerintah negara itu yang melarang adanya pemberitaan mengenai kondisi yang sesungguhnya? Terlebih lagi saya liat toh rumah-rumah penduduk dan apartemen-apartemen yang ada di situ juga full teralis! Sementara apartemen-apartemen yang saya liat di Jakarta, pada cuek-cuek aja tuh gak ada yang pasang teralis..

But at last, I saw it by myself..

Sebelum-sebelumnya saya biasa nginap di hotel kalo ke negara itu. Baru kali ini I’ve decided to rent an apartement. Soalnya biasanya kantor Bapak saya emang make apartemen ini untuk dinas bisnis-nya. Berhubung sehabis 2 hari urusan bisnis itu belum ada yang nyewa lagi, jadinya saya teruskan menyewa untuk hari-hari berikutnya. Dan tinggal di kawasan yang ’merakyat’ seperti itu, bisa membuat saya memahami kehidupan sehari-hari orang-orang yang tinggal di negara itu.

Sekitar jam 23, sehabis kalap belanja sana-sini.. saya berjalan kaki menuju apartemen penginapan saya. Sepi, gelap-gelap banget juga gak sih, tapi pokoknya kalo saya dirampok ato dicopet pun disitu sepertinya bakalan gak ada yang tau (tapi katanya sih di negara itu udah full CCTV dari setiap sudut.. jadi bakalan ketauan). Tiba-tiba aja ada pengendara motor yang bagus banget.. menghentikan motornya di pinggir trotoar situ, dan cuman mengunci motornya.. meletakkan helm-nya di atas sadel, tanpa mengunci dengan pengaman apa pun, dan melenggang kangkung meninggalkan motornya terparkir disitu.. Saya hampir aja berteriak, ”Eh, Mas, Mas.. kayaknya ada yang kelupaan deh..” he..he..

And it explained a lot, seperti misalnya sepupu saya kehilangan jinjingan belanjaan di salah 1 mall di negara itu, dia tersadar setelah 1 jam. Dia buru-buru balik ke mall itu, dan bertanya ke security. Ajaibnya.. jinjingan belanjaannya masih utuh! Berarti memang yang namanya keamanan di negara itu rasanya sudah mendarah daging ‘by philoposhy’ untuk semua penduduknya.

So, aman atau tidak, rasanya kita tetap mesti berbangga, bahwa untuk masuk menjadi Army di negara ini you have to be the best dalam hal fisik dan otak..

Tidak ada komentar:

About me..

Foto saya
I've been passing time watching trains go by.. All of my life, lying on the sand watching seabirds fly.. wishing there would be, someone's waiting home for me..