Inilah balada dari pekerjaan saya.. yakni menginap di bintang lima, makan dan mencuci baju di kaki lima.. ;P
Pekerjaan saya terkadang membutuhkan dinas luar kota. Tapi, frekuensi dinas luar kota saya masih terbilang wajar menurut saya, bahkan cenderung minus. Soalnya, saya mungkin bukan pekerja favorit, dan juga mungkin kualitas pekerjaan saya meragukan, sehingga saya jarang dibajak oleh manajer-manajer lain untuk dinas keluar kota, yang jelas banyak memakan biaya per personil pegawainya.. Takutnya mungkin gak balik modal dengan mengajak saya.. hehehehe..
Nah, dinas luar kota saya ini selalu membutuhkan long stay. Minimal 2 minggu. Kantor saya menanggung biaya pesawat dan hotel yang relatif eksklusif. Tapi, untuk makan dan cucian baju? Itu lah yang harus diatur dari uang saku kami yang tidak begitu besar.
Mungkin bukan uang sakunya yang salah, tetapi tarif makan dan cuci yang ditetapkan oleh hotel-hotel top tersebut. Seperti di hotel H (Aceh) ini misalnya, tarif cuci pakaiannya per potong hampir sama dengan membeli 1 pakaian baru keluaran produksi lokal! Hehehe. Belum room service menu-nya, yang harga seporsi pisang goreng itu hampir sama dengan 2 paket standar KFC!
Maka, pintar-pintar-lah kami untuk mengatur makan dan cucian. Saya yang terbiasa hidup manja dan tidak mau susah, lebih baik menyerahkan laundry ke luar, walau pun untuk deg-deg-an dalam hal waktu penyelesaian dan kualitas kerjanya (ada yang hancur gak ya?). Tapi untuk beberapa rekan kerja saya (seperti Mas X misalnya, sorry, dia lagi.. dia lagi.. hehehe), lebih memilih untuk mencuci baju di kamar. Saya sempat bingung..
“Emang digantung dan dijemur dimana ya, Mas?” tanya saya..
“Di gantungan korden kamar mandi aja Mas Adhi, ato bisa juga ditaro di atas TV atau lampu-lampu..”
Wah, kamar hotel bintang lima kok jadi hampir mirip seperti Rumah Susun Tipe Sangat Sangat Sederhana Sekali yak? Baju-baju bertebaran dari 8 arah penjuru mata angin.. hehehe. Yah, tapi namanya juga usaha.. Dan ini juga menyebabkan besoknya beberapa orang mengeluh mengantuk dan pegal-pegal pas makan pagi, dengan alasan, “Setrikaan saya banyak tadi malam..” atau, “Kok saya tadi malam sempat mimpi memeras dan membilas pakaian ya?”
Tapi pernah ketika tidak ada cucian untuk hari itu, Mas X malah berkomentar, “Kok sepertinya ada yang hilang ya dalam hidup saya? Mungkin ada baiknya saya cuci seprai kamar hotelnya untuk keseimbangan jiwa saya ya?” Hihihihihi..
Untuk makan pun, kami juga menyiasatinya dengan mengandalkan.. POP MIE DAN INDOMIE! Makanan penyelamat kami yang walau pun secara kualitas gizi masih diragukan keandalannya. Dan juga beberapa stok biskuit serta buah-buahan, kalau-kalau mendadak kelaparan di tengah malam dan tidak ingin terjebak dalam jeratan harga makanan room-service yang jelas-jelas jauh lebih berbahaya dari jeratan cewek posesif! ;P
Well, menurut saya, pekerjaan saya ini memberikan dua manfaat. Sebagai verifikator, Anda terbiasa jeli untuk melihat sesuatu, dan sebagai ‘traveler dengan allowance yang ala kadarnya’, Anda akan terbiasa untuk mengatur anggaran Anda dengan sebaik mungkin..
Cocok nih sepertinya kalau kita-kita ini di-hire untuk menyusun APBN di tahun-tahun yang akan datang! Hehehehe..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About me..
- The Heart is A Lonely Hunter
- I've been passing time watching trains go by.. All of my life, lying on the sand watching seabirds fly.. wishing there would be, someone's waiting home for me..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar