Dulu bila saya pergi ke Singapore, Buku, CD dan Film Video adalah 3 hal yang selalu saya kejar. Maklum, menurut saya, sekitar tahun 1995-an dulu, koleksi Buku, CD dan Video yang dijual di Jakarta masih belum terbilang lengkap bila dibandingkan dengan Singapore. Kebetulan saya termasuk penggemar film-film klasik atau pun film-film yang mendapat apresiasi positif dari kritikus film, dan juga penggemar musik-musik klasik atau jazz yang sedikit agak unusual style-nya. Di Jakarta, agak sulit dulu untuk menemukan CD dan Video yang menjadi preferensi saya itu. Juga demikian halnya dengan buku, karena pada tahun-tahun itu, berapa sih toko buku impor lengkap yang dimiliki oleh Jakarta? Cuma Times seingat saya, yang akhirnya tutup di tahun 2000-an, dan kembali beroperasi lagi di tahun 2009.
Tahun 2008 kemarin, saya masih sempat membawa pulang beberapa VCD dan DVD yang saya cari. Namun, untuk tahun ini, saya justru malah tidak mendapatkan film apa pun yang saya inginkan! Bahkan film yang dulu saya dapatkan di sana sudah tidak terjual lagi. Hmm, apa jangan-jangan semua sudah habis saya borong ya di tahun-tahun sebelumnya? Hehehe. Film-film baru pun juga kalah dahsyat dengan Jakarta koleksinya. Apalagi bila berbicara mengenai Mangga Dua, persediaan stok video film di Singapura sepertinya sudah kalah total deh. Terlebih harga DVD di Mangga Dua jauh lebih murah daripada di Singapura (noted: ya di Mangga Dua kan bajakan gitu looh, hehehe).
CD musik pun juga sama. Dulu di Singapore, saya baru bisa menemukan CD-CD yang saya tidak temukan di Jakarta. Sekarang ini, ada beberapa CD yang saya temukan di Jakarta tidak saya temukan di Singapore. Memang, untuk koleksi musik klasik dan jazz, variasi CD di Singapore agak lebih lengkap bila dibandingkan dengan di Jakarta, namun perbedaan itu juga tidak terlalu signifikan sekali. Bila dihitung berdasarkan harga pun, sepertinya harga CD di Jakarta pun juga tidak terlalu mahal bila dibandingkan dengan Singapore. Wah, berarti di era tahun 2000-an, Jakarta sudah semakin OK nih dalam mengejar ketinggalannya ber-CD musik-ria dengan Singapore. Walau pun demikian, HMV Music Store yang berada di Mall 313 Orchard Road masih sulit untuk dicari tandingannya dengan toko CD/DVD yang ada di Jakarta.
Sementara untuk buku, saya merasa bahwa Kinokuniya Nge Ann City Orchard masihlah terbilang dahsyat dan tidak ada saingannya di Jakarta. Kelengkapannya pun juga tidak bisa dibilang main-main. Kinokuniya yang terbesar di Jakarta, yakni di Plaza Senayan, walau pun cukup besar, menurut saya masih kalah jauh kelengkapannya dengan yang di Singapore. Namun, dari segi harga, buku-buku di Jakarta kelihatannya masih lebih murah dibandingkan dengan di Singapore, berdasarkan uji sampling yang saya lakukan untuk beberapa buku dengan judul yang saya ketahui. Bila di-kurs, perbedaannya mungkin berkisar antara Rp20.000-Rp30.000 per buku. Kecuali untuk buku-buku sastra klasik Inggris terbitan Penguin Classics (cover hijau) dan Wordsworth Edition, baik di Singapore mau pun di Jakarta sepertinya sama sih harganya.
Sempat saya menengok ke sale buku yang digelar oleh Carefour di Suntec City. Saya sempat terbelalak, melihat beberapa buku-buku Economics dan beberapa buku-buku fiksi hard cover semacam buku dari si chicklit-er Meg Cabot, sastrawan John Updike dan ‘Sex & The City’-nya Candace Bushnell, yang di Kinokuniya Nge Ann City seharga SGD25-SGD40, mendadak langsung di-sale menjadi SGD 8 per buku dan malahan menjadi SGD20 per 3 buku! Secepat kilat insting perburuan saya kerahkan dengan maksimal! Namun, ketika akal sehat saya bermain (membawa buku di koper itu bakal terasa berat, terutama hard cover, belum ditambah dengan membawanya dari Suntec ke tempat menginap menggunakan MRT), saya pun langsung mengurangi jumlah perburuan saya lebih dari separuhnya.
Beberapa rekan saya sempat merekomendasikan Borders, toko buku terkenal di dunia yang juga membuka cabang di Singapore, sebagai toko buku yang wajib dikunjungi bila sedang berada di Singapore. Setelah saya amati baik-baik, sepertinya, rekomendasi saya masih tetap ke Kinokuniya Nge Ann City, yang suasananya jauh lebih asyik, dan koleksinya jauh lebih lengkap. Walau pun, jangan-jangan, untuk judul buku yang sama, bisa jadi Anda akan mendapatkan harga yang lebih murah bila Anda membelinya di Jakarta, terutama di Periplus, Aksara Book Store, atau bahkan di Kinokuniya Plaza Senayan mau pun Grand Indonesia.
Saya jadi kepingin cepat-cepat ke Mangga Dua dan Kinokuniya Plaza Senayan nih..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2011
(9)
-
▼
Februari
(8)
- Singapore on CNY 2011 (8): Bunuh Diri demi.. Brand...
- Singapore on CNY 2011 (7): Singapore.. Indonesia c...
- Singapore on CNY 2011 (6): Berbicara dan Bergerak ...
- Singapore on CNY 2011 (5): Hunting Buku, CD dan DV...
- Singapore on CNY 2011 (4): Universal Studio? Just...
- Singapore on CNY 2011 (3): Mustafa ya Mustafa..
- Singapore on CNY 2011 (2): CNY di Singapore Sepi? ...
- Singapore on CNY 2011 (1): Bekerja demi Sesuap Nas...
-
▼
Februari
(8)
About me..
- The Heart is A Lonely Hunter
- I've been passing time watching trains go by.. All of my life, lying on the sand watching seabirds fly.. wishing there would be, someone's waiting home for me..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar